i love islam

lailahaillallah..

zikrullah n doa

Thursday, February 2, 2012

Allahumma Solli Ala Muhammad~



------------------

MENCINTAI RASULULLAH

1. Menjalankan ajaran Rasulullah SAW.
Terdapat pesanan Rasulullah sebagai kecintaan Rasul kepada umatnya, yang terhimpun dalam berbagai hadis Nabi. Tentu bukti kecintaan kita adalah dengan menjalankan ajaran-ajaran tersebut. Tmabahan pula ajaran tersebut merupakan adalah hal-hal yang memang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat sebagaimana hadith di bawah:

'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi), maka Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu' (QS 3:31)

2.Merindukan bertemu Rasulullah SAW.
Kalau kita mencintai seseorang tentu kita selalu rindu dan nak bertemu dengannya. Biarpun jauh, penuh rintangan, tentu akan kita lakukan demi kecintaan kita kepadanya. Begitu juga kecintaan kita kepada Rasul. Kita belum pernah bertemu dengannya, namun kita sudah merasakan nikmat mencintainya karena mengikuti ajarannya. Alangkah senangnya kita jika suatu saat bertemu dengannya. Tentu, kita akan berupaya sekuat tenaga agar dapat berjumpa dengan Rasulullah s.a.w..

Suatu ketika salah seorang sahabat Rasul menyatakan cintanya kepada Rasulullah SAW. Rasul menjawab: 'Anta ma'a man ahbabta' (engkau beserta orang yang engkau cintai).

3. Memperbanyak shalawat dan pujian untuk Nabi SAW
firman Allah SWT:
'Sesungguhnya Allah dan para Malaikat bershalawat kepada Nabi . Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kepadanya dan ucapkanlah salam ..'
Maka shalawat Nabi banyak diucapkan dimana-mana, paling tidak dalam solat kita. Kemudian para ulama menggubah berbagai macam selawat dan pujian sebagai ungkapan kecintaan kepada Nabi S AW.

4. Mencintai keluarga (ahlul bait) Nabi SAW
Dalam Shahih Muslim, kitab hadis paling valid kedua setelah Bukhari, disebutkan pesan Nabi SAW;
'Aku tinggalkan dua bekal yang berharga (tsaqalain). Pertama adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat petunju k dan cahaya. Laksanakanlah Kitabullah itu dan berpega ng teguhlah kepadanya. (Dan berpegang pula) pada Ah lul Baitku. Aku peringatkan kalian tentang ahlul baitku (3x)'

Dalam hadis lain:
'Aku tinggalkan dua perkara yaitu Kitabullah dan keluargaku, keduanya tidak akan berpisah hingga saat menemui ku di Telaga, maka perhatikanlah sikap kalian terhadap mereka' (HR Ahmad, Nasa i, dan Tirmidzi)
Ibn Hajar: dinamakan tsaqalain karena agungnya derajat keduanya.


Dalam Al-Quran (42:23) disebutkan:
'A ku tidak meminta upah kepadamu atas seruanku, kecuali kecintaan kepada kerabat (al-Qurba)'. Ketika sahabat bertanya, siapakah Al-Qurba ? Rasulullah menjawab: Ahlil baitku

Siapakah Ahlul Bait Nabi SAW?

disini ada 2 kelompok besar dalam menafsirkannya:

a. Kalangan Ahlus-Sunah
Kalangan Ahlus-Sunah rata-rata memberi makna yang luas dan beragam, mulai dari Ali, Hasan, Husain dan keturunannya, hingga istri-i stri Nabi SAW, keluarga Ja'far, dan Keluarga Abas, serta Bani Abdul Muthalib dan Bani Hasyim.

b. Kalangan Syiah
Kalangan syiah (mayoritas) hanya memberi makna Ahlul Bait kepada 12 Imam, yaitu Ali, Hasan, Husain, dan 9 keturunan Husain.

Baik makna sempit atau luas, keduanya bermakna keluarga Nabi. Memang merekalah merupakan salah satu tonggak Islam dal am sejarah. Keluarga Nabi terkenal kesalihannya dan semangat dalam menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, penyebar mula-mula Islam di Indonesia adalah keluarga Nabi.

Kepada para ahlil bait Nabi SAW inilah kita bershalawat dalam setiap shalat. 'Allahumma shali 'ala Muhammad, wa aali Muhammad...'. Kepada mereka pula kita seharusnya ci nta, hormat, dan mengikuti ajaran-ajarannya. Tidak perlu takut kita mengungkapkan kecintaan kepada ahlul bait Nabi, karena itu pesan Rasulullah SAW. Sehingga Imam Syafi'i berujar, 'Jika mencintai Ahl ul Bait disebut Rafidi (Syiah), ketahuilah bahwa saya seorang Rafidi'.

5. Menjaga nama baik Nabi SAW dan umatnya.
Kalau kita mencintai seseorang tentu kita tidak rela jika ora ng tersebut dicaci atau dijelek-jelekkan. Tetapi yang lebih tinggi lagi, kita berusaha menjaga nama baik dengan menjadi t eladan yang baik, sehingga kita ikut membawa nama baik orang yang kita cintai.

Begitu juga kita, tentu harus membela Nabi SAW, jika ada orang yang mencela Beliau. Namun ada yang lebih tinggi, yai tu menunjukkan kepada dunia bahwa umat Muhammad adalah umat yang mulia, berwib awa dan terhormat. Kalaupun tidak seperti umat Islam terdahulu, minimal tidak menjadi umat yang membawa nama buruk Nabi kita apalagi jika memalukan nama Beliau.

Kita tahu umat Islam terdahulu mampu merubah dari bangsa yang dilihat pun tidak oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang berdiri tegak, beradab bahkan menjadi puncak peradaban saat itu. Kini kita mendapati umat Rasulullah tidak dalam posisi mulia. Bangsa mayoritas muslim saat ini identik dengan bangsa miskin, bodoh, t idak tertib, dan yang paling memalukan... bangsa yang paling korup. Dari data statistik, 90% orang miskin ada di Asia & Afrika, banyak -kalau tidak kebanyakan- dari mereka adalah Muslim.

Padahal umat Islam terdahulu dikenal karena bersemangat baja, tertib, menjaga kehormatan, membela orang-orang lemah dan miskin, menjunjung tinggi ilmu dan menjaga kesucian diri dan harta. Kini harus kita akui bahwa kita harus belajar dari bangsa-bangsa lain, dan terutama nilai-nilai dasar kita dan contoh orang-orang terdahulu yang telah membawa nama baik umat Muhammad SAW.

Kita tentu senang dan bangga, jika Michael H Hart dalam buku yang terkenal menjadikan Nabi Muhammad SAW dalam urutan teratas daftar orang-ora ng yang paling berpengaruh dalam sejarah. Namun kita malu mendapati ban gsa-bangsa muslim terbesar seperti Indonesia, Pakistan, Ban glades adalah diantara bangsa-bangsa paling korup di dunia.

Kita tahu Rasulullah SAW adalah orang yang sangat cinta dan concern dengan umatnya, sehingga digambarkan Allah SWT:

'Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum k alian sendiri. Ia merasakan beratnya penderitaan kalian, sangat mendambakan (keimanan dan keselamatan) kalian, dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang beriman' (QS 9:128)

Begitu cintanya Rasul terhadap umatnya sehingga konon diantara ucapan terakhir bel iau adalah 'umatku... umatku..'. Entah bagaimana wajah kita jika ketemu Rasulullah, dan melaporkan 'Ya Rasulullah, kini umatmu sangat banyak, nomor 2 di dunia, lebih dari 800 juta. Ne gara terbesar umatmu adalah Indonesia, lebih dari 180 juta Muslim... Hanya saja, maafkan ya Rasulullah, bangsa ini banyak yang miskin, bodoh, tidak tertib, dan termasuk paling korup di dunia.....'. Entah baga imana pula, perasaan Rasulullah Mulia mendengar ini....
___________________________________________________

Di bulan Maulid yang mulia ini, marilah kita perdalam kecintaan kita kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wa alihi wasalam dengan mendendangkan lagi shalawat di rumah-rumah kita.

Mudah-mudahan dengan pernyataan cinta kita kepada Rasulullah SAW ini. Rasulullah menyahut : 'Engkau beserta orang yang engkau cintai'.

Amien...

*dipetik dari seorang Dai'e..Jazakallah Khairan Kaseeran..

3 comments:

  1. Alhamdulillah,alfu syukran atas perkongsian ini^^

    ReplyDelete
  2. afwan ukhti...sama2 sampai menyampaikan ilmu..syukran sudi komen..^^

    ReplyDelete
  3. “Kasihlah akan Allah kerana segala nikmat yang dikurniakan kepada kamu, kasihilah aku kerana kasihkan Allah, dan kasihilah keluargaku kerana kasihkan aku.” (diriwayatkan oleh At-Tirmizi dan Al-Hakim)

    Members of the House of the Prophet, your love is a Divine duty on mankind. God revealed it in His Quran. It is enough among your great privileges that whoever does not bless you, his prayer is void.
    If the love of the members of the House of the Prophet is Rafdh (rejection), let mankind and the Jinns testify that I am a Rafidhi (rejector).
    • Tafsir al-Kabir, by Fakhr al-Din al-Razi, v27, p166, under the commentary of verse 42:23 of Quran.
    • al-Sawa'iq al-Muhriqah, by Ibn Hajar, p88, in connection with the verse 33:33 of Quran.

    ReplyDelete